Banjarbaru , 11 Setember 2009
Mama,Papa …
Saat ini anakmu sudah dewasa
Ia sudah memilih jalan hidupnya sendiri
Ia juga telah membagi hatinya untuk hal-hal lain
Mama,Papa …
Semoga saja tulisan ini terbaca oleh mata tuamu itu
Semoga saja hurufnya tidak terlalu kecil
Karena ini penting sekali
Beberapa tahun yang lalu …
Dimana anak kecil itu masih menangis oleh mainan
Engkau terbitka tawa-tawa mungil diantaranya
Mama,Papa
Beberapa tahun yang lalu …
Saat anak nakal itu mulai memaki-maki
Engkau peluk ia dengan kasih sayang
Mama,Papa
Beberapa tahun yang lalu …
Tatkala remaja itu menjadi sok dewasa
Maka ia mulai melawan dan berkata tentang kemandirian
Padahal atas satu tarikan nafas saja ia masih berharap
Engkau maafkan ia meski tak meminta maaf
Mama,Papa
Sekali lagi, ini penting
Karena jika telinga itu masih sudi mendengar dan masih ada kesempatan
Anak nakalmu ini ingin meminta maaf
Anakmu meminta maaf untuk semua tangisannya
Atas semua kata-kata kasarnya
Dan untuk semua kesombongannya
Serta terima kasih atas semua pelukan serta kasih sayang yang tak terbalas darimu
Anakmu ini rasanya ingin menangis
Bolehkah ia menangis?
Mama,Papa …
Ah,iya …
Maafkan juga karena anak kurang ajar ini tidak pernah berkirim
Sebenarnya ia sungguh mencintai kalian
Ia takkan pernah siap jika harus kehilangan
Hanya saja rasa sayang ini tak jua terkatakan
Ia terlalu sibuk untuk belajar berjalan
Salam sayang untuk semua yang ada dirumah
Sungguh,anakmu ini rindu untuk pulang.
Dengan segenap cinta
Anakmu
0 komentar:
Posting Komentar