on Rabu, 14 Oktober 2009

Ratik

Metode ini saya namakan sebagai metode Ratik.Ratik adalah kata yang diambil dari Bahasa Banjar yang dalam Bahasa Indonesia berarti sampah.Nama ratik diambil karena apa yang menjadi masalah disini berkaitan secara langsung dengan masalah persampahan.

Dan jika kita berbicara masalah sampah,maka saya akan mengajukan tiga kata penting yakni “tidak ada habisnya”.Tiga kata ini memiliki artikulasi ganda yang masing-masingnya adalah :

1 . Timbulan sampah yang akan kita temui tidak akan ada habisnya selama manusia melakukan aktifitasnya.

2 . Permasalahan yang timbul dari sampah juga tidak aka nada habisnya selama timbulan sampah terjadi dan tidak ditangani secara tepat dan cepat.

Seperti abstrak yang digambarkan dari dua poin diatas,sampah menjadi masalah yang harus segera ditangani dan tidak mungkin dihilangkan.Untuk itu perlu dilakukan pemanajemenan atau yang sering juga disebut pengelolaan persampahan.Seperti yang diketahui,berbagai hal telah dilakukan terkait pengelolaan masalah persampahan ini,akan tetapi masih saja terdapat masalah-masalah lain terkait persampahan dari berbagai aspek.Misalnya aspek sosial,ekonomi maupun aspek politik.
Dalam metode ratik,kita tidak akan membahas masalah yang terjadi secara teknis.Akan tetapi pembahasan nantinya akan ada seputar masalah SDM atau manusia itu sendiri sebagai pengelola atau pelaku utama dari pengelolaan masalah persampahan.

Metode Ratik

Manusia merupakan individual yang apabila berkumpul dalam suatu wadah akan membentuk populasi dan kita sering menyebutnya dengan kata masyarakat.Individual dari masyarakat melakukan berbagai aktivitas berdasarkan kemampuan dan profesi mereka masing-masing demi mencapai apa yang menjadi keinginan mereka.Dan disini saya akan mengkategorikan manusia atau individual itu berdasarkan keinginan yang paling sering dimiliki oleh masing-masing individual.Dan perlu dicatat juga bahwa keinginan yang dimaksud adalah keinginan yang bersifat fisik dan terjadi atau dimiliki ketika ia berfikir tentang masa depan.Pengkategorian itu adalah :

1 . Manusia atau individual yang mempunyai keinginan untuk memiliki materi hidup.

2 . Manusia atau individual yang mempunyai keinginan untuk memiliki status sosial yang baik.

3 . Manusia atau individual yang mempunyai keinginan untuk memiliki kehidupan berkeluarga yang baik.


Alasan pentingnya melakukan pengkategorian ini adalah seperti yang sudah disebutkan bahwa karena pada dasarnya dan pada kenyataannya manusialah yang melakukan proses manajemen terhadap masalah persampahan.Dan dengan mempelajari atau mengkategorikan manusia atau masyarakat berdasarkan keinginan maka kita nantinya bisa menerapkan apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari masyarakat itu dan menghubungkannya kepada pengelolaan persampahan yang dilakukan sebagai profesi dan keinginan tadi sebagai pendorong.Logikanya adalah jika kita tahu apa yang kita inginkan maka kita juga harus tahu dan akan melakukan apa yang mestinya kita lakukan untuk mencapai keinginan tersebut.Know what you want and know what you have to do .


1 . Manusia atau Individual yang Mempunyai Keinginan Untuk Memiliki Materi Hidup.

Materi hidup seperti makanan,pakaian,rumah,kendaraan,dan sarana komunikasi merupakan materi hidup yang harus dipenuhi apabila telah menjadi kebutuhan hidup.Dan ini memang sudah menjadi demikian dan kebutuhan hidup itu akan terus berkembang/bertambah atau berkurang seiring factor-faktor yang mempengaruhinya.

Pada dasarnya,dengan sedikit agak “kasar”,saya bisa mengatakan bahwa yang menjadi ujung (pada ujung-ujungnya) dari pemenuhan materi hidup ini adalah uang.Dan bagaimana tidak bisa dikatakan demikian jika pada kenyataannya untuk mendapatkan makanan,pakaian,rumah,sarana komunikasi,dan lain-lainnya itu kita memerlukan uang?Manusia bahkan ada yang tidak akan merasa puas pada batas cukup saja.Mereka akan terus melakukan aktivitas meski sebenarnya apa yang telah mereka dapat sudah pada taraf memenuhi kebutuhan hidup.

Menggunakan konsep dasar itulah muncul gagasan dari pertanyaan “bagaimana jika pemanajemenan masalah persampahan dijadikan salah satu aktivitas yang menjajikan bagi individual maupun masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan materi hidup mereka yang kebanyakan tanpa batas tadi?”Karena bagaimanapun juga akan diakui bahwa ketika mereka mengetahui bahwa jika mereka terlibat melakukan pengelolaan persampahan mereka akan bisa memenuhi kebutuhan materi,maka mereka akan ikut terlibat dengan serius dan aktivitas yang beragam.

Kita perlu melakukan sosialisai dengan kuantitas dan kualitas yang baik untuk itu.Kita juga bisa menjadikan beragam fenomena-fenomena yang telah menjadi kenyataan tentang bagaimana aktivitas pengelolaan sampah yang baik bisa menjadi pemenuhan kebutuhan materi yang menjanjikan dari Negara lain seperti New Zealand yang masyarkatnya mempunyai penghasilan terbesar dari hasil pengelolaan dan pengolahan sampah.Dan hal ini tidak hanya menjadi isapan jepol belaka ketika kita menyadari bahwa jumlah sampah di Indonesia bahkan di dunia terus meningkat dan tidak bisa dihilangkan serta membutuhkan pengelolaan yang baik.Pada saat itu masyarakat baik secara individual maupun berkelompok akan melihatnya sebagai lapangan pekerjaan dengan prospek yang bagus,bahkan lebih menjajikan daripada bekerja dipabrik sepatu yang secara harfiah dikenakan oleh hampir setiap pasang kaki manusia di dunia.Mereka akan memikirkan bagaimana pengelolaan sampah yang akan disukai dan dianggap paling ideal oleh masyarakat lain dan hal ini tentu saja memunculkan terobosan-terobosan baru dalam dunia manajamen persampahan.Mereka juga akan menyadari bahwa bagaimanapun bagusnya metode pengelolaan jika tidak dilakukan secara profesioanal maka semuanya sama dengan nol.Dan terciptalah terobosan-terobosan pengelolaan sampah yang akan dikelola secara professional.

Dan dampak positif lainnya dari teori materi hidup ini akan ditemui pada dunia pendidikan.Jika kita melakukan sedikit survey kepada para orang tua yang memiliki seorang anak yang baru saja lulus SMA,maka kebanyakan dari mereka berpikiran untuk mengarahkan anaknya agar menempuh pendidikan lanjutan yang mempunyai prospek pekerjaan menjanjikan yang sudah banyak dikenal seperti menjadi seorang dokter maupun pegawai negeri.Anda bisa membayangkan bagaimana ekspresi para orang tua ketika megetahui bahwa jalur pendidikan yang ditempuh anak mereka akan menjadikan anak itu bekerja sebagai pengelola sampah baik secara mandiri maupun dalam suatu instansi.Dan bandingkan jika mereka tahu bahwa jalur pendidikan itu akan menjadikan anak mereka sebagai pegawai negeri.Fenomena ini akan banyak dijumpai pada masyarakat yang berada di pedesaan maupun pada individu yang masih berpola pikir zaman dulu.Dan fenomena ini juga akan berubah apabila kita bisa menjadikan aktivitas pengelolaan serta pengolahan sampah itu menjadi suatu aktivitas dengan prospek ekonomi yang jelas dan menjanjikan.Maka tidak akan ada lagi orang tua yang merasa keberatan anak-anaknya menempuh pendidikan yang akan mejadikannya si Pengelola sampah.Kemudian akan terbentuk banyak sekali individual yang sadar akan pentingnya menyelamatkan lingkungan dari masalah persampahan,lebih menghargai mereka yang dinamakan pemulung,dan tidak membuang sampah sembarangan.Sehingga secara tidak langsung ini juga akan menyelamatkan masa depan para generasi sesudahnya.

Tetapi tidak bisa dipungkiri jika uang menjadi tujuan,maka segala cara akan dilakukan demi mendapatkan uang akan terjadi.Oleh karena itulah kita masih memerlukan peranan moral yang baik serta hukum yang kuat dan jelas sebagai faktor pendukungnya.Bagaimanapun ini kembali lagi pada kualitas individu yang berkesadaran yang juga dibentuk salah satunya oleh pendidikan.

2 . Manusia atau Individual yang Mempunyai Keinginan Untuk Memiliki Status Sosial yang Baik.

Manusia,seperti yang sudah kita pelajari sejak dulu,adalah makhluk sosial yang sebagian besar kehidupannya dihabiskan dengan berinteraksi.Bahkan manusia dikatakan tidak bisa hidup tanpa beriteraksi.Dalam proses berhubungan (interaksi) tersebut akan terbentuk sebuah status sosial seseorang/individual dihadapan seseorang/individual lainnya yang sifatnya sangat objektif.

Setiap individu pastinya menginginkan status sosial mereka adalah status sosial yang baik dihadapan individu maupun kelompok (masyarakat) yang lainnya.Meskipun,sekali lagi, penilaian baik dan buruk itu sangat objektif.Oleh karena itu banyak individu yang melakukan berbagai hal untuk membuat status sosial mereka menjadi lebih baik.Bahkan ada yang tiba-tiba menjadi pembohong profesional yang akan melakukan kebohongan publik dan membohongi diri sendiri asalkan ia menjadi individu yang terpandang.Meskipun sebenarnya ia tahu bahwa dirinya adalah individu busuk yang jangankan menjadi terpandang,dipandangpun tidak pantas!

Lantas apa yang menjadikan status sosial ini berhubungan dengan masalah persampahan?Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kebutuhan materi,yang dimanfaatkan adalah bagaimana menjadikan aktivitas pengelolaan dan pengolahan sampah bisa membuat status sosial suatu invidu maupun masyarakat menjadi lebih baik.

Kinerjanya juga diawali oleh sebuah pertanyaan. Yakni ”Kenapa seorang pemulung tidak dianggap lebih baik dari seorang Ketua RT?”Meskipun misalkan penghasilan pemulung tadi adalah sama bahkan pada kenyataannya ada yang lebih besar dari seorang Ketua RT dan pekerjaan mereka sebenarnya juga sama,yakni memberikan pelayanan masyarakat.Tentu dari sini kita dapat melihat bahwa besarnya penghasilan belum bisa menjadikan status sosial seseorang menjadi lebih baik.Jika dikaji lagi pertanyaan tadi,maka salah satu jawaban yang menurut saya paling tepat adalah karena seorang pemulung melayani/menyelamatkan masyarakat dengan dunianya yang berhubungan dengan sampah dan Ketua RT dengan dunianya yang berada disekitar pulpen dan stempel .

Bagaimana caranya kita bisa membuat sampah menjadi lebih baik dari pulpen dan stempel?Menjadi lebih baik dari A bukan berarti mengalahkan A.Perlu ditekankan bahwa dalam kajian ini,menjadi lebih baik berarti ketika B menjadi lebih baik,maka ia terpisah dan terlepas dari membandingkan dan dibandingkan dengan A.Ketika seorang pemulung status sosialnya sudah merupakan status yang baik dihadapan individu maupun kelompok,maka Ketua RT tetap memiliki status yang sudah ada sejak awal.Untuk menjadikan pekerjaan maupun aktivitas yang berhubungan dengan sampah sebagai salah satu hal yang bisa menjadikan status social seseorang terangkat diperlukan pembangunan ulang image tentang dunia sampah yang dimaksud dihadapan masyarakat.

Paradigma yang kita temui saat ini tidak membantu bagi mereka yang aktivitasnya berhubungan dengan sampah dalam hal status social sehingga tidak banyak orang yang mau melakukannya dengan sungguh-sungguh dan tidak mengharuskan diri mereka sendiri untuk melakukannya secara professional.Mereka melakukannya karena terpaksa,terdesak oleh kebutuhan yang bersifat ekonomi oleh tidak adanya aktivitas /pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan.Inilah sebenarnya yang menjadi salah satu masalah serius dalam pengelolaan dan pengolahan sampah.Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang terlibat menjadi kunci utama dalam menangani masalah persampahan.Dengan terpenuhinya kualitas serta kuantitas SDM dalam penanganan masalah persampahan,maka terobosan atau penemuan untuk pemecahan masalah baik yang bersifat teknis maupun administrative akan bisa ditemukan dalam dunia persampahan ini.

Seandainya masing-masing dari semua Negara di dunia,khususnya Indonesia menjadikan masalah pengelolaan dan pengolahan sampah ini menjadi prioritas dalam program kerja mereka dan menjadikan departemen yang menangani masalah persampahan menjadi lembaga vital Negara,maka status para pemulung yang mulanya hanya sebagai “pengumpul sampah” akan menjadi “perpanjangan tangan dari lembaga Negara”.Bukankah ini hal yang menggembirakan bagi status sosial mereka-mereka yang beraktivitas dalam dunia persampahan?Sehingga pada akhirnya orang tidak akan segan lagi berkecimpung dalam dunia persampahan dan takut status sosial mereka rusak karenanya.Dan karenya banyaknya kuantitas pelaku aktivitas inilah akan terjadi proses perbaikan kualitas SDM yang menangani masalah persampahan.Masing-masing merasa harus menjadi seorang professional agar tidak tersisihkan dari menjadi perpanjangan tangan lembaga penting Negara yang mempunyai investasi ekonomis besar.
Oleh karena itu,pemecahan masalahnya sangat tergantung dari keseriusan sebuah pemerintahan dalam menangani masalah persampahan ini.

3 . Manusia atau Individual yang Mempunyai Keinginan untuk Memiliki Kehidupan Berkeluarga yang Baik.

Poin pengkategorian yang ketiga ini masih belum ditelaah secara langsung keterkaitannya dengan masalah persampahan sehingga fungsi maupun dampaknya masih belum bisa dibahas lebih mendalam.
Akan tetapi ketika kebutuhan materi dan status sosial telah terpenuhi,maka kestabilan dalam keluarga akan lebih mudah tercipta sehingga seandainya seseorang tadi adalah individu yang terlibat dalam aktivitas dunia persampahan maka secara tidak langsung mempengaruhi kualitas kinerjanya.Karena bagaimanapun juga secara psikologis dan psikis yang namanya masalah kestabilan dalam berkeluarga akan mempengaruhi aktivitas yang lainnya dari orang tersebut.


Faktor Pendukung

1 . Pendidikan
2 . Sistem Pemerintahan
3 . Budaya Masyarakat
4 . Pola Pikir Masyarakat
5 . Dll.


Kelemahan Metode

1 . Terlalu banyak memerlukan factor pendukung dalam pelaksanaannya.Ini akan mejadi hal yang wajar jika kita memperhitungkan banyak kemungkinan yang terjadi dalam suatu permasalahan lingkungan

2 . Prosesnya akan memakan waktu yang relative panjang karena yang diperbaiki terkait dengan kebiasaan dimasyarakat luas.



Kelebihan Metode

1 . Memperbaiki masalah yang sangat mendasar sehingga mudah dalam pengembangannya.

2 . Efek perbaikan akan berjalan dengan sendirinya jika sudah diterapkan pada suatu masyarakat.Ia akan menyebar secara otomatis.


Pada akhirnya metode ini merupakan metode pendekatan secara sosialis psikologis yang sangat mendasar bagi masalah persampahan.Demikian apa yang ada dalam pikiran saya yang mencoba menyusun dan menuliskan ide tentang metode (apabila memang pantas disebut sebuah metode) ini agar bisa diketahui,dibaca,dan direspon oleh Anda-anda semua.



Muzwar Rusadi

Surat Untuk Mama dan Papa

on Sabtu, 12 September 2009

Banjarbaru , 11 Setember 2009


Mama,Papa …

Saat ini anakmu sudah dewasa

Ia sudah memilih jalan hidupnya sendiri

Ia juga telah membagi hatinya untuk hal-hal lain

Mama,Papa …

Semoga saja tulisan ini terbaca oleh mata tuamu itu

Semoga saja hurufnya tidak terlalu kecil

Karena ini penting sekali

Beberapa tahun yang lalu …

Dimana anak kecil itu masih menangis oleh mainan

Engkau terbitka tawa-tawa mungil diantaranya

Mama,Papa

Beberapa tahun yang lalu …

Saat anak nakal itu mulai memaki-maki

Engkau peluk ia dengan kasih sayang

Mama,Papa

Beberapa tahun yang lalu …

Tatkala remaja itu menjadi sok dewasa

Maka ia mulai melawan dan berkata tentang kemandirian

Padahal atas satu tarikan nafas saja ia masih berharap

Engkau maafkan ia meski tak meminta maaf

Mama,Papa

Sekali lagi, ini penting

Karena jika telinga itu masih sudi mendengar dan masih ada kesempatan

Anak nakalmu ini ingin meminta maaf

Anakmu meminta maaf untuk semua tangisannya

Atas semua kata-kata kasarnya

Dan untuk semua kesombongannya

Serta terima kasih atas semua pelukan serta kasih sayang yang tak terbalas darimu

Anakmu ini rasanya ingin menangis

Bolehkah ia menangis?

Mama,Papa …

Ah,iya …

Maafkan juga karena anak kurang ajar ini tidak pernah berkirim surat sebelumnya

Sebenarnya ia sungguh mencintai kalian

Ia takkan pernah siap jika harus kehilangan

Hanya saja rasa sayang ini tak jua terkatakan

Ia terlalu sibuk untuk belajar berjalan

Salam sayang untuk semua yang ada dirumah

Sungguh,anakmu ini rindu untuk pulang.

Dengan segenap cinta

Anakmu

just wanna do it..

on Minggu, 19 Juli 2009

hei..i dont know babe..
but it's too hard to let my mind walking around the value..
i just..just wanna do it.
Do anything what i feel good.



Problema Bioskop Kita

on Senin, 06 April 2009

Hampir semua generasi muda menyukai yang namanya nonton.Palagi klo yang ditonton ntu emang acara yang biasanya berbau cinta-cinta gt tuw...Beegh,,gak ade matinye!,,malahan ada ja tuw yang tiap minggu absen di bioskop..banyak malah...Hari-hari nomat especially..

Benernya gak masalah sih,toh yang bayar mereka_yang nonton juga mereka...
TaPii...ada tapinya ne...


Ini harusnya menjadi masalah kita semua..mulai dari para orang tua,generasi muda maupun pemerintah..
"masa anak yang berumur dibawah 17 taon bisa nonton pelem dewasa?"
Ini bisa Elu" pade liat d bioskop yang ada d Banjarmasin,,check it out!..(meibe di tempat alin juga ada)
Harusnya pemerintah ma para orang tua ada komplain dunk..
Pemerintah juga gak tau ya ada pa gak pengawasan untuk yang satu ini..
mungkin secara tertulis ada,,tapi kenapa bisa ampe kejadian..??Kan berarti yang ditulis cuman sekedar ditulis ja..

Kita ni ya...punya undang-undang yang menentang keras pornografi & pornoaksi..
Tapi (menurut gue) pornografi itu bukan hanya dalam bentuk DVD porno n sebangsanya tho..?
Banyak adegan-adegan yang menjurus ke arah "sana" dalam pelem berkategori dewasa yang diputer d bioskop-bioskop..
Dan seperti yang disampaikan tadi,,pelem ini bisa ditonton oleh generasi muda yang berumur dibawah 17 taon..!Asal bayar tiket masuk aja..(Gak usah lah gue sebutin dampak seperti apa yang mengkin terjadi dari kejadian tadi..Cause menurut gue,yg bisa baca blog ni udah pada tau..)

Klo gini mah siapa yang mesti tanggung jawab atas bobroknya akhlak generasi penerus bangsa?

Tapi janganlah kita mencari kambing itemnya (mahal soalnya...baunya juga minta ampyuuun!!he),,cari aja solusinya...and solusinya ntu kita kerjakan serta dukung bersama..
Gitu sih yang baik menurut gue..
Tau lah klo menurut Elu"..


Perempuan Negeri Kita

on Selasa, 31 Maret 2009

Baru-baru ini gw liad acara realita show ditipi..
Kebetulan pas itu menayangkan...
amm..
Yah..pada intinya keadaan negeri ini yang berhubungan dengan perempuan.
Nah..menurut yang gw tau ni...udah 24.000 lebih perempuan Indonesia yang terjual ke luar negeri,dengan berbagai tujuan tentunya.Ternyata,,para "pencari" lebih memilih perempuan Indonesia ketimbang dari negara lain karena katanya lebih "murah"!
Begitu murahnya kah seorang perempuan?
Sungguh..
Ini seperti...seperti gambaran yang sebenarnya terlalu mengerikan betapa tidak menghargainya "mereka-mereka" kepada para perempuan dan tidak terprotectnya perempuan kita di Indonesia oleh hukum.Entah itu karena alasan apa...
Tapi setidaknya kita (khususnya yang baca ini) bisa menjadi orang yang menghargai perempuan sebagaimana mestinya.
Dan,gw harap perempuan itu sendiri bisa mengharagai diri mereka dengan selayaknya.
Gw percaya bahwa masa depan bangsa ini memang digerakkan oleh mereka yang umumnya laki-laki,tapi dengan adanya emansipasi dan kenyataan bahwa setiap generasi penerus itu mendapat kasih sayang lebih banyak dari Sang Ibu,peranan perempuan juga menjadi penentu kedepannya.
Mari kita tingkatkan kepedulian kita akan nasib perempuan di negeri ini...
Sudah saatnya kita lebih menghargai.

van der Pijl,Sang Kreator Banjarbaru

on Minggu, 29 Maret 2009

Van der Pijl,nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah taman yang juga menjadi salah satu ikon Kota Banjarbaru.

Saya rasa penghargaan tersebut memang sangat pantas untuk mengenang jasa beliau sebagai salah seorang yang ikut merancang tata Kota Banjarbaru.

Beliau adalah seorang arsitek berdarah Belanda yang lahir di Brakel,Netherland,pada 23 Januari 1921.Nama lengkapnya Dirk Andries Willem vander Pijl.

Pada tahun 1951,Gubernur Kalimantan (belum terpecah menjadi empat propinsi)dr.Murjani menyiapkan sebuah kota (Banjarbaru) dan membentuk tim kelayakan yang diketuai oleh DAW van der Pijl yang pada waktu itu juga menjabat sebagai Kepala Pekerjaan Umum Bagian Bangunan Propinsi Kalimantan.(dalam buku “Banjarbaru” oleh Ersis Warmansyah Abbas)

Pada mulanya Pijl membagi rancangan Kota Banjarbaru menjadi 5 kawasan. Banjarbaru 1(kawasan kolam renang), Banjarbaru 2 (kawasan rumah sakit sampai balai kota), Banjarbaru 3 (kawasan rumah dinas walikota), Banjarbaru 4 (kawasan belakang museum),dan Banjarbaru 5 kawasan komplek Amaco).Dari lima tersebut,hanya Banjarbaru 1, Banjarbaru2, Banjarbaru 3 dan sebagian Banjarbaru 4 yang terselesaikan karena Pijl keburu dipindah ke Kalimantan Tengah untuk membagun Kota Palangka Raya.Sebab itulah mengapa Kota Palangka Raya mempunyai kemiripan dengan Kota Banjarbaru.

Beliau mempunyai keturunan yang masih berdomisili di Banjarbaru,nama anak kedua dari Pijl dan Anna Gasper adalah Marijke Elisabeth yang tinggal bersama Djodjok Raharjo sang suami dan Maria Losive Yosephine.Marijke bekerja sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Bidang Kemahasiswaan Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.Sang suami juga bekerja di universitas yang sama sebagai dosen.Adapun putrid pertama Pijl yang bernama Andrea Cornelia berdomisili di Kota Bandung.

Pijl adalah seorang pekerja yang sangat disiplin sehingga hasil bangunan yang dikerjakannya adalah bangunan-bangunan yang berkualitas.

Pijl pensiun di Kalteng pada tahun 1967.Dan pasca pensiun tersebut,beliau ikut aktif mendirikan serta mengelola STM YPK Banjarbaru sebelum beliau meninggal pada 27 September 1974.

Sungguh sebuah cerita yang indah untuk dikenang.

Memang,segala hal di dunia ini untuk dikenang keberadaannya setelah ketiadaanya.

Pijl adalah salah satu sosok yang meninggalkan memori tentang kejujuran,kesederhaan,kerendahan hati,kedisiplinan dan sosialisme yang tinggi.

Akankah kita para generasi penerus yang ada di Banjarbaru (khususnya) tercinta ini meninggalkan cerita yang pantas untuk dikenang sebagi hal yang indah suatu saat?

Masa depan adalah hal yang kita lakukan sekarang…

Teruslah berkarya,setidaknya untuk diri sendiri…

Percayalah bahwa hidup ini akan penuh dengan warna..

Because this life is not just about black and white.



(ditulis dengan informasi dari sebuah harian pagi)

the touchers

on Jumat, 27 Maret 2009

beri sedikit sentuhan yang berbeda di atas yang sama..

I know tht u like me...

u like this ha?

ow..yeah..I know tht..

just do and shut up ur fucking,kids!

let's enjoy this blog..


arc3nciel.blogspot.com